Peranan Pembelajaran Sejarah dalam Penanaman Nilai Karakter Religius dan Nasionalisme Di MA Negeri 1 Aceh Tengah

Authors

  • Inge Ayudia STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah
  • Aulia Haqqi SMK Negeri 3 Takengon
  • Sediken Tara Munthe Universitas Syiah Kuala

Keywords:

Pembelajaran Sejarah, Nilai Religius, Nasionalisme

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan sikap religius dan nasionalisme yang dimunculkan oleh siswa-siswa MA Negeri 1 Aceh Tengah; (2) Mendeskripsikan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme di MA Negeri 1 Aceh Tengah; (3) Mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus dan fenomenologi. Lokasi penelitian di MA Negeri 1 Aceh Tengah. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru sejarah kelas X dan XI IPS, serta siswa kelas X dan XI semua jurusan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis yang dilakukan menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sikap religius dan nasionalisme siswa MA Negeri 1 Aceh Tengah dapat dikatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari program-program yang diterapkan sekolah yang dijadikan peraturan sekolah, dan semakin lama menjadi kebiasaan siswa untuk melakukannya. Sikap religius dan nasionalisme siswa juga dibentuk oleh pembelajaran sejarah. Dimana guru mengkaitkan materi sejarah tertentu dengan nilai religius dan nasionalisme. Kedua, peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai religius dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang peradaban Islam di Indonesia. Sedangkan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nasionalisme dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang peristiwa sekitar proklamasi, guru juga menanamkan nilai religius dan nasionalisme pada materi lain yang telah disesuaikan dengan materi tersebut. Ketiga, kendala yang guru hadapi terdapat pada proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kendala pada saat perencanaan seperti kurangnya buku penunjang yang dapat menambah referensi materi sejarah. Kendala dalam pelaksanaan adalah kurangnya waktu dan karakter pribadi siswa yang berbeda-beda. Sedangkan kendala dalam evaluasi adalah guru masih kurang dalam memahami karakter masing-masing siswa. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mangenai startegi penilaian keberhasilan dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme.

References

Ahmadi, A. dan N. S. (2004). Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam . PT. Bumi Aksara.

Aman. (2011). Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Ombak.

Kasnadi, H. (1996). Model-model dalam Pengajaran Sejarah. IKIP Semarang Press.

Rulianto, R. (2018). Pendidikan Sejarah sebagai Penguat Karakter. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial.

Soemantri Nurman M. (2001). Menggagas Pembahasan Pendidikan IPS. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Alfabeta.

Suhana, C. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Reflika Aditama.

Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan:Kompetensi dan Praktiknya. PT.Bumi Aksara.

Downloads

Published

2022-03-15

How to Cite

Ayudia, I., Aulia Haqqi, & Munthe, S. T. (2022). Peranan Pembelajaran Sejarah dalam Penanaman Nilai Karakter Religius dan Nasionalisme Di MA Negeri 1 Aceh Tengah. Ta’dib: Jurnal Pemikiran Pendidikan, 11(2), 85–91. Retrieved from https://www.journal.iaintakengon.ac.id/index.php/tdb/article/view/48